Resensi Novel Refrain,
Saat Cinta Selalu Pulang
Disusun oleh :
·
Tia Widiawati (21131002)
Sampul depan : Sampul
belakang :


Bonus :
IDENTITAS BUKU
Judul
buku : Refrain, Saat
Cinta Selalu Pulang
Pengarang
: Winna Efendi
Penerbit
: Gagasmedia
Alamat
penerbit : Jl. H. Montong No. 57,
Ciganjur Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630
Tahun
terbit : 2013
Edisi
: II
Jumlah
halaman : 317 halaman
Harga
buku : Rp 57.000,00
RESENSI
Winna
Efendi lahir di Jakarta tahun 1986, namun menghabiskan sebagian masa
kecilnya di Kuala Lumpur dan Brisbane, lalu akhirnya menetap di Jakarta.
Penulis yang memiliki selera music yang aneh, menyukai permainan cahaya,
senang menonton film berbagai genre, menyukai makanan manis dan warna putih ini
telah melahirkan 9 novel luar biasa. Ia senang menulis dalam lembaran buku
tulis lama hingga akhirnya bergabung dengan sebuah komunitas penulisan online.
Sekarang ini, Winna bekerja di bidang keuangan, serta menjadi kontributor di
beberapa majalah online. Waktu luangnya dihabiskan untuk menikmati tumpukan DVD
jadul, bersembunyi dibalik lembaran buku-buku tua yang tak pernah habis dibaca.,
dan bercita-cita ingin menulis seumur hidupnya. Karya-karya Winna Efendi yang
telah diterbitkan ialah Ai, Glam Girls: Unbeliveable (2009), Unforgottable,
Truth or Dare (2012), dan Melbourne (2013), serta nonfiksi Draf 1 : Taktik
Menulis Fiksi Pertamamu.
Buku
ini mengisahkan tentang dua orang sahabat yaitu Nata dan Niki yang telah menjalin
persabatan sejak kecil. Saat mereka menduduki bangku SMA, ada warna berbeda
dalam persahabatan mereka. Lalu, seorang anak baru di sekolah mereka ikut
bergabung ke dalam lingkaran persahabatan mereka. Persahabatan tiga remaja ini
terasa sangat sempurna, penuh canda tawa. Namun tidak ada yang sempurna di
dunia ini, selain mengenal canda tawa, mereka juga mengel cinta, suka, dan
duka. Seorang pemuda dan gadis tidak bisa hanya menjalin persahabatan, akan ada
saatnya percikan cinta muncul diantara keduanya. Ada yang mengatakan bahwa
sebuah persahabatan tidak boleh dihiasi oleh rasa tersebut, dalam arti cinta
antara lawan jenis. Namun inilah yang terjadi, tanpa bisa dicegah. Di satu
titik, persahabatan mereka terasa sangat berantakan, berbagai konflik terjadi
mewarnai persahabatan mereka. Konflik itu dimulai dari rasa cemburu Nata saat
mengetahui Niki telah menjadi kekasih Oliver, kapten tim basket sekolah
tetangga. Perasaan cinta yang dipendam Annalise untuk Nata. Hati Oliver yang
tidak sepenuhnya mencintai Niki, padahal Niki selalu mengkhayalkan bahwa Oliver
adalah seorang pangeran yang selama ini ia impikan. Walaupun telah melalui
berbagai konflik, mereka tetap sanggup mempertahankan apa yang telah mereka
jalin. Semua tantangan mereka hadapi, dan persahabatan mereka tetap berdiri
kokoh di tengah-tengah tantanga-tantangan tersebut.
Namun
ada hal yang selalu ingin Nata utarakan, yaitu rasa cintanya. Hingga akhirnya ia menuliskan isi hatinya melalui
sebuah surat beramplop biru. Niki membaca surat dari Nata ketika Nata telah
meninggalkannya untuk berangkat ke Austria melanjutkan kuliah musik. Barulah
Niki menyesal dan menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda juga dalam isi
hatinya untuk sahabatnya itu.
Teknik penulisan karya Winna Efendi
dalam buku ini sangat unik. Dalam pergantian bab, dalam judulnya selalu
ditandai dengan kata “#wish” dan
dengan judul yang membuat pembaca semakin tertarik untuk membaca dan merasa
ingin tahu apa yang ada didalamnya. Meskipun sudah banyak buku yang memadukan
unsur persahabatan yang berkembang jadi perasaan cinta, tapi Winna Efendi mampu
mengemas cerita tersebut menjadi sesuatu yang menarik. Konflik yang terjadi pun
hadir tanpa diduga. Alurnya yang maju membuat pembaca tidak terlalu kesulitan
dalam mencerna setiap peristiwa. Penokohan karakternya tergambar nyata,
tokoh-tokohnya terasa sangat hidup dan memiliki kegemaran masing-masing. Sehingga
pada saat membaca, pembaca mampu melihat, mendengar, dan merasakan apa yang
sedang dialami tokoh. Kata-kata romantic yang terdapat didalamnya pun membuat
hati pembaca berbunga-bunga. Sampul dan desain bukunya pun sangat menarik.
Dengan sampul bergambarkan seorang gadis remaja yang memegang sebuah amplop
biru dan seorang laki-laki berkacamata di belakangnya di tengah keramaian,
membuat pembaca tertarik untuk mengethaui lenih dalam bagaimana alur ceritanya.
Namun, ada beberapa kalimat asing yang tidak disertai arti. Misalnya
“….memberikan kesan modern pada pakaian vintage tersebut yang menyempit di pinggang dan mengembang di
bagian roknya, dengan warna broken
white.” yang berada di
halaman 248. Itu membuat pembaca yang kurang wawasan bahasa mengalami kesulitan
dan susah memahaminya. Ending-nya
juga menggantung, atau dengan kata lain open
ending. Itu membuat pembaca penasaran dan menerka-nerka apa yang terjadi
setelahnya.
Refrain,
Saat Cinta Selalu Pulang
menunjukkan tentang sebuah kisah cinta sederhana antara tiga orang sahabat yang
merasa saling memiliki meskipun diam-diam saling melukai. Disini kita diajarkan
untuk mengerti dan lebih peka terhadap perasaan orang-orang yang berada di
sekitar kita. Kita diajarkan untuk berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankan
apa yang kita inginkan. Tidak ada
persahabatan yang sempurna di dunia ini. Yang ada hanya orang-orang yang
berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankannya. Dan persahabatan sejati adalah
persahabatan yang selalu tulus dan selalu memaafkan. Persahabatan yang tidak
pernah lekang oleh waktu dan tidak dipenuhi oleh kemunafikan dan keegoisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar