Kamis, 16 Januari 2014

PERNAH



aku mengerahkan rasa yang ku punya pada ujung jemari
membuatnya menari bersama hujan yang menyapa bumi
kamu membenci hujan..
becek, lembab, basah dan membuatmu merana
namun, kita sama-sama mencintai pelangi setelah hujan reda

hujan tak selalu menghantarkan rindu
terkadang ia mengirimkan tetesan yang memukul dinding masa lalu..

aku pernah bertanya..
"bisakah hujan melarutkan rasa gundah?"
tapi sayang, hujan terlalu malas untuk berbalas sapa

aku pernah mencintai hujan yang membantuku menyamarkan air mata
aku membenci kepalsuan, tapi harus tersenyum walau duka meraja

bagiku, romantis bukan ketika menatap hujan yang merintik dalam gerak lambat,
tapi merekam setiap senyum yang kamu buat

aku pernah merasakan hangatmu memeluk sela jemariku
memandang keluar jendela, menghitung sisa tetes hujan tadi

kamu, jarang merangkai aksara inndah
tapi kamu, selalu berhasil
mengusir air mata dan menghadirkan tawa

namun, semua yang kini aku genggam,
hanyalah satu kata : "PERNAH"
bisakah kamu kembali menjadi kamu?
akankah kamu dan aku melebur menjadi  kita?
karena aku tak pernah suka pada kata pernah... tak pernah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar