METODE PEMBUATAN DAN MEKANISME KERJANYA
a.
Metode pembuatan
Antibodi
monoklonal ini dapat dihasilkan dengan teknik hibridoma. Teknik Hibridoma adalah penggabungan dua sel dari organisme yang
sama maupun berbeda sehingga menghasilkan sel tunggal berupa sel hibrid (
hibridoma ) yang memiliki kombinasi dari sifat kedua sel tersebut. Teknik
hibridoma ini sangat penting untuk menghasilkan antibodi dan hormon dalam
jumlah yang besar.
Pembuatan
sel hibridoma terdiri dari tiga tahap utama yaitu imunisasi,
fusi,
dan kloning.
Imunisasi dapat dilakukan dengan imunisasi konvensional, imunisasi sekali
suntik intralimpa, maupun imunisasi in vitro.
Fusi sel ini menghasilkan sel hibrid yang mampu menghasilkan
antibodi seperti pada sel limpa
dan dapat terus menerus dibiakan seperti sel myeloma. Frekuensi terjadinya
fusi sel ini relatif rendah sehingga sel induk yang tidak mengalami fusi
dihilangkan agar sel hasil fusi dapat tumbuh. Frekuensi fusi sel dapat
diperbanyak dengan menggunakan Polietilen glikol
(PEG), DMSO, dan penggunaan medan listrik. PEG berfungsi untuk
membuka membran sel sehingga mempermudah proses fusi. Sel hibrid kemudian
ditumbuhkan pada media
pertumbuhan.
Penambahan berbagai macam sistem pemberi makan dapat meningkatkan pertumbuhan
sel hibridoma.
Langkah pertama adalah menginjeksikan antigen ke dalam tubuh
tikus/ kelinci percobaan, kemudian limpanya dipisahkan. Sel-sel pembentuk
antibodi pada limpa dilebur ( fusi ) dengan sel-sel mieloma ( sel kanker ).
Sekitar 1% dari sel limpa adalah sel plasma yang menghasilkan antibodi,
sedangkan 10% sel hibridoma akhir terdiri dari sel-sel yang menghasilkan
antibodi. Setiap hibridoma hanya dapat menghasilkan satu antibodi. Disini teknik seleksi dikembangkan untuk
mendidentifikasi sel tersebut, kemudian dilakukan pengembangan atau pengklonan
berikutnya. Klona yang diperoleh dari hibridoma berupa antibodi monoklonal.
Antibodi monoklonal dapat disimpan beku, kemudian dapat diinjeksikan ke dalam
tubuh hewan atau dibiakkan dalam suatu kultur untuk menghasilkan antibodi dalam
jumlah yang besar.
Berikut gambar lebih jelasnya.
(lewati beberapa garis
buat gambar)
b.
Mekanisme Kerja
Tidak seperti kemoterapi dan radioterapi, yang bekerja secara
kurang spesifik, tujuan pengobatan antibodi monoklonal adalah untuk
menghancurkan sel-sel limfoma non Hodgkin secara khusus dan tidak mengganggu
jenis-jenis sel lainnya. Semua sel memiliki penanda protein pada permukaannya,
yang dikenal sebagai antigen. Antibodi monoklonal dirancang di laboratorium
untuk secara spesifik mengenali penanda protein tertentu di permukaan sel
kanker. Antibodi monoklonal kemudian berikatan dengan protein ini. Hal ini memicu
sel untuk menghancurkan diri sendiri atau memberi tanda pada siinduk kekebalan
tubuh untuk menyerang dan membunuh sel kanker.
Sebagai contoh, rituximab, antibodi monoklonal yang dipakai
dalam pengobatan limfoma non Hodgkin, mengenali penanda protein CD20. CD20
ditemukan di permukaan Sel B abnormal yang ditemukan pada jenis-jenis limfoma
non Hodgkin yang paling umum. Saat rituximab berikatan dengan CD20 di permukaan
suatu sel-B, sel mungkin dihancurkan langsung, tetapi pertahanan alami tubuh
juga disiagakan. Rituximab secara efektif menyerang sel limfoma agar dapat
dihancurkan siinduk kekebalan tubuh dan membunuh sel-sel kanker. CD20 juga ditemukan di permukaan sel-B
normal, salah satu jenis sel darah putih yang beredar di tubuh. Ini berarti
mungkin sel-B normal ini juga dihancurkan saat rituximab digunakan. Akan
tetapi, sel induk dalam sumsum tulang yang berkembang menjadi sel-B tidak
memiliki CD20 pada permukaannya. Oleh karena itu sel induk tidak dihancurkan
oleh rituximab dan dapat terus menyediakan sel-B sehat untuk tubuh. Meskipun
jumlah sel-B normal yang matang berkurang untuk sementara karena pengobatan,
mereka akan kembali ke kadar semula setelah pengobatan.
Uji dan dosis pemberian silahkan baca disini >> http://tiawidiakarmachameleon.blogspot.com/2014/01/antibodi-monoklonal-biologi-sel-uji-dan.html
Uji dan dosis pemberian silahkan baca disini >> http://tiawidiakarmachameleon.blogspot.com/2014/01/antibodi-monoklonal-biologi-sel-uji-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar