Anatomi
tubuh manusia saling berhubungan antara bagian yang satu dengan lainnya.
Struktur regional mempelajari letak geografis bagian tubuh dan setiap region
atau daerahnya misalnya lengan, tungkai, kepala dan seterusnya. Struktur otot,
tulang, saraf dan pembuluh darah dapat dijumpai dalam sejumlah system jaringan
yang berbeda. Mempelajari letak dan hubungan satu bagian tubuh tidak dapat
terpisah dari pengamatan tentang kegunaan setiap struktur dan system jaringan
struktur tertentu yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Semua gambaran
tubuh manusia didasarkan pada orang berdiri tegak dengan ekstrimitas disamping
tubuh dan wajah serta telapak tangan mengarah ke depan. Bila tubuh berdiri
tegak, tubuh dalam keadaan keseimbangan labil karena bidang frontal yang
melalui titik berat dan garis berat badan berpindah ke titik berat cranium,
torak dan pelvis ke dorsal. Kaki melakukan tugas penting untuk menampung berat
badan serta mempertahankan keseimbangan labil dan mendorong berat badan ke
depan pada waktu berjalan (Syaifuddin, 2009).
Menurut Shidiqwidianto (2009) bagian-bagian tubuh
digambarkan melalui bidang-bidang imaginer :
a. Bidang median sagital : vertikal
pertengahan tubuh, membagi sisi kiri dan kanan.
b. Bidang para median
: disamping bagian median dan sejajar dengannya
c. Bidang Kronal : vertikal, tegaqk lurus
dengan bidang median, membagi sisi depan dan belakang.
d. Bidang horizontal /
tranversal : tegak lurus dengan bidang median dan koronal membagi tubuh menjadi
bagian atas bawah
Supaya dapat
mengenali daerah tubuh secara tepat, kita menggunakan istilah anatomi yang
didefinisikan secara jelas. Istilah-istilah ini merujuk pada tubuh dalam posisi
anatomi – berdiri tegak, emghadap ke depan, lengan ke bawah, telapak tangan
menghadap ke depan. Dalam posisi ini, istilah-istilah berikut digunakan (Pack,
2003).
Istilah
interna dan externa digunakan untuk melukiskan jarak relative sebuah organ atau
struktur terhadap pusat sebuah rongga. Iga-iga misalnya mempunyai permukaan
interna yaitu yang menghadap ke dalam rongga dada dan permukaan eksterna ke
sebelah luar. Istilah superficial (di permukaan) dan profunda (dalam) digunakan
untuk menunjukkan jarak relative dari permukaan tubuh. Dan istilah superior dan
inferior menunjukkan letak relatif tinggi atau rendah, khususnya dalam
perbandingan dengan badan, seperti permukaan superior dan inferior dari
klavikula (tulang selangka). Istilah anterior dan posterior merupakan sinonim
dari ventral dan dorsal. Istilah-istilah ini hanya digunakan untuk orang dalam
keadaan berdiri tegak atau posisi anatomi (Pearce, 2006).
Superior
(=atas) atau kranial : lebih dekat pada kepala.
Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu. Inferior (=bawah) atau kaudal
: lebih dekat pada kaki. Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara. Anterior
(=depan) : lebih dekat ke depan. Contoh: Lambung terletak anterior terhadap
limpa. Posterior (=belakang) : lebih dekat ke belakang. Contoh: Jatung
terletak posterior terhadap tulang rusuk. Superfisial : lebih dekat ke /
di permukaan. Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya. Profunda
: lebih jauh dari permukaan. Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih
profunda dari otot lengan bawah. Medial (=dalam) : lebih dekat ke bidang
median. Contoh: Jari manis terletak medial
terhadap jari jempol. Lateral (=luar) : menjauhi bidang median. Contoh: Telinga terletak lateral terhadap
mata. Proksimal (=atas) : lebih dekat dengan batang tubuh / pangkal. Contoh: Siku terletak proksimal
terhadap telapak tangan (Sitekno, 2010).
Menurut
Pagarra (2009), istilah yang berkenaan dengan penampang atau bidang, yaitu:
a. Bidang median yaitu bidang membujur
dari depan ke belakang yang membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan secara
seimbang.
b. Bidang sagital / para sagital yaitu
bidang membujur yang sejajar bidang median.
c. Bidang coronal / frontal yaitu
bidang membujur dari samping kiri ke kanan yang membagi tubuh menjadi belahan
depan dan belakang secara seimbang dan tegak lurus dengan bidang median.
d. Bidang transversal / horizontal yaitu bidang meintang yang
membagi belahan atas dan bawah. Belahan ini tegak lurus dengan bidang median
dan coronal.
e. Bidang longitudinal yaitu bidang
yang mengikuti dimensi terpanjang dari organ dan tegak lurus terhadap bidang
transversal.
f. Bidang oblique (serong) yaitu bidang
yang membuat sudut lebih kecil atau lebih besar dengan bidang transversal
Potongan
tubuh dan bagian-bagiannya digunakan untuk menggambarkan tubuh atau organ yang
terbagi menjadi dua bagian. Potongan sagital membagi tubuh atau organ secara
vertical menjadi bagian kiri dan kanan. Jika bagian kiri dann kanan sama, maka
potongan itu disebut potongan midsagital; jika tidak, potongan tersebut disebut
potongan parasagital,, potongan frontal (koronal) membagi tubuh atau organ
secara vertical menjadi dua bagian tubuh yaitu bagian depan dan belakang,
potongan horizontal (melintang) membagi tubuh secara horizontal menjadi bagian
atas dan bawah (Pack, 2003).
Letak
berbagai bagian tubuh dilukiskan dengan membuat perbandingan pada garis-garis
dan bidang-bidang khayal misalnya bidang medial yang melalui sumbu tengah
tubuh. Struktur yang letaknya lebih dekat pada bidang median tubuh daripada
struktur lain dikatakan medial terhadap yang lain. Misalnya otot pangkal paha
yang terletak di sebelah dalam paha adalah medial terhadap kelompok lainnya
yang berada di sebelah luar yang disebut lateral. Karena itu sisi dalam paha
disebut aspek medial dan sisi luar disebut aspek lateral (Pearce, 2009).
Menurut
Bryna (2010), dalam mempelajari anatomi, kita menggunakan istilah-istilah
yang telah lazim dipakai dan disepakati bersama diseluruh dunia. Didalam ilmu
anatomi, kita menentukan bahwa posisi anatomis tubuh adalah berdiri tegak,
tungkai rapat dan kedua lengan disamping dengan telapak tangan menghadap
kedepan. Terminologi untuk menunjukkan arah atau tempat :
1.
Superior
(cranial)
: lebih kearah atas (kepala)
2.
Inferior
(caudal)
: lebih kearah bawah (ekor)
3.
Medial
: kearah garis tengah
4.
Lateral
: menjauhi garis tengah
5.
Ventral
(anterior)
: kearah perut (depan)
6.
Dorsal
: kearah punggung (belakang)
7.
Dextra
: kanan
8.
Sinistra
: kiri
9.
Proximal
: mendekati pangkal
10.
Distal
: mendekati ujung
11.
Superfisial
: kearah permukaan
12.
Profundus
: lebih kearah dalam
Macam-Macam Dan Jenis-Jenis Sistem
Pada Tubuh Manusia :
1. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi berfungsi untuk
memindahkan hasil metabolisme yang sudah tidak diperlukan ke luar tubuh
sehingga sel-sel tubuh dapat menjaga keseimbangannya terhadap lingkungan.
Terdiri atas ginjal, paru-paru (karbon dioksida), hati (racun) dan kulit
(keringat).
2. Sistem Pernapasan / Sistem
Pernafasan
Sistem pernapasan adalah sistem yang
memiliki fungsi untuk mengambil oksigen, menyediakan oksigen dan mengeluarkan
karbon dioksida ke luar tubuh. Terdiri dari hidung, faring, laring, trakea /
trakhea, bronki dan paru-paru.
3. Sistem Pencernaan
Sistem perncernaan adalah sistem
yang berfungsi untuk melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan
digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. Terdiri dari
mulut, kerongkongan, lambung, rektum, hati dan pankreas.
4. Sistem Peredaran / Transportasi
Sistem peredaran atau sistem
transportasi adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menjaga tubuh dari
penyakit, menyebar sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh serta mengangkut
zat-zat sisa ke luar tubuh. Terdiri atas jantung, pembuluh arteri, pembuluh
vena, pembuluh kapiler, pembuluh getah bening (limfatik) dan kelenjar limfe.
5. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi adalah sistem yang
berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat
kelamin lainnya.
6. Sistem Otot
Sistem otot adalah sistem tubuh yang
memiliki fugnsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan
postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka.
7. Sistem Syaraf/ Sistem Saraf
Sistem saraf adalah sistem yang
memiliki fungsi untuk menerima dan merespon rangsangan. Terdiri dari otak,
saraf tulang belakang, simpul-simpul syaraf dan serabut syaraf.
8. Sistem Endoktrin
Sistem endoktrin adalah sistem yang
berfungsi untuk memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas
kelenjar tiroid, kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar
kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu.
9. Sistem Rangka
Sistem adalah sistem yang memiliki
fungsi untuk menyimpan bahan mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat
melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh.
Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang
bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah.
Macam macam sistem pada tubuh tikus
:
1. Sistem Pencenaan
Sistem pencernaan terdiri atas
saluran pencernaan atau kelenjar-kelenjar yang berhubungan, fungsinya untuk :
a). Ingesti dan Digesti
makanan.
b). Absorbsi sari makanan.
c). Eliminasi sisa makanan.
Langkah-langkah pproses pencernaan makanan :
1). Pencernaan di mulut dan di
rongga mulut,makanan di giling menjadi kecil-kecil oleh gigi dan di
basahi oleh saliva.
2). Disalurkan melalui foring dan asophogus.
3). Pencernaan di lambung dan
di usus halus. Dalam usus halus diubah menjadi asm-asam amino, monosakarida,
gliserida, dan unsur-unsur dasar yang lain.
4). Absorsi air dlam usus besar
akibatnya, isi yang tidak dicerna menjadi setengah padat (feses).
5). Feces dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui kloaka (bila ada) kemudian ke anus. (Iqbal , 2007)
2. Sistem Eksresi
Sistem ekskresi mamalia hampir
sam dengan manusia, tetapi sedikit berbeda yang di sebabkan oleh liingkun
tempat tinggalnya. Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di lindungi oleh
struktur selangka dan di selaputi karung di dinding dikenal sebagai pelura.
Bernafas kebanyakan dilakukan olh diagfragama paru-paru berada mengembang.
Sangkar selangka juga boleh menguncup sedikit ini menyebabkan udara tertarik ke
dalam keluar paru-paru melalui frakhea dan broknial tubes yang bercabang dan
mempunyai alveolus di ujung yaitu karung kecil di kapilari yang penuhi darah.
disini oksigen meresap banyak masuk kedalam darah, dimana akan di angkut oleh
hemoglobin. (Ka ,462, 2008).
3. Sistem Reproduksi
Tahap pembentukan spematozoa di bagi atas 3 tahap yaitu :
1. Spermatogenesis.
Meupakan tahap spermatogenea yang
mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosot primer.
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti sel nya dan
mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu
spermatosit skunder.
2. Tahapan meiosis
Spermatosid primer, menjauh dari
lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis 1, yang
kemudian diikuti dengan meiosis 2.
3. Tahapan spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid
menjadi spermatozoa yang memiliki 4 fase yaitu fase golgi, fase tulup, fase
akrosom, dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa masuk.
(Iqbal, 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar