Rabu, 05 Maret 2014

Bagian-bagian Tubuh Manusia Dalam Teori Dasar Anatomi Fisiologi Manusia



Anatomi tubuh manusia saling berhubungan antara bagian yang satu dengan lainnya. Struktur regional mempelajari letak geografis bagian tubuh dan setiap region atau daerahnya misalnya lengan, tungkai, kepala dan seterusnya. Struktur otot, tulang, saraf dan pembuluh darah dapat dijumpai dalam sejumlah system jaringan yang berbeda. Mempelajari letak dan hubungan satu bagian tubuh tidak dapat terpisah dari pengamatan tentang kegunaan setiap struktur dan system jaringan struktur tertentu yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Semua gambaran tubuh manusia didasarkan pada orang berdiri tegak dengan ekstrimitas disamping tubuh dan wajah serta telapak tangan mengarah ke depan. Bila tubuh berdiri tegak, tubuh dalam keadaan keseimbangan labil karena bidang frontal yang melalui titik berat dan garis berat badan berpindah ke titik berat cranium, torak dan pelvis ke dorsal. Kaki melakukan tugas penting untuk menampung berat badan serta mempertahankan keseimbangan labil dan mendorong berat badan ke depan pada waktu berjalan (Syaifuddin, 2009).
Menurut Shidiqwidianto (2009) bagian-bagian tubuh digambarkan melalui bidang-bidang imaginer :
a.   Bidang median sagital : vertikal pertengahan tubuh, membagi sisi kiri dan kanan.
b.   Bidang para median : disamping bagian median dan sejajar dengannya
c.   Bidang Kronal : vertikal, tegaqk lurus dengan bidang median, membagi sisi depan dan   belakang.
d.      Bidang horizontal / tranversal : tegak lurus dengan bidang median dan koronal membagi tubuh menjadi bagian atas bawah
Supaya dapat mengenali daerah tubuh secara tepat, kita menggunakan istilah anatomi yang didefinisikan secara jelas. Istilah-istilah ini merujuk pada tubuh dalam posisi anatomi – berdiri tegak, emghadap ke depan, lengan ke bawah, telapak tangan menghadap ke depan. Dalam posisi ini, istilah-istilah berikut digunakan (Pack, 2003).
Istilah interna dan externa digunakan untuk melukiskan jarak relative sebuah organ atau struktur terhadap pusat sebuah rongga. Iga-iga misalnya mempunyai permukaan interna yaitu yang menghadap ke dalam rongga dada dan permukaan eksterna ke sebelah luar. Istilah superficial (di permukaan) dan profunda (dalam) digunakan untuk menunjukkan jarak relative dari permukaan tubuh. Dan istilah superior dan inferior menunjukkan letak relatif tinggi atau rendah, khususnya dalam perbandingan dengan badan, seperti permukaan superior dan inferior dari klavikula (tulang selangka). Istilah anterior dan posterior merupakan sinonim dari ventral dan dorsal. Istilah-istilah ini hanya digunakan untuk orang dalam keadaan berdiri tegak atau posisi anatomi (Pearce, 2006).
Superior (=atas) atau kranial : lebih dekat pada kepala. Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu. Inferior (=bawah) atau kaudal : lebih dekat pada kaki. Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara. Anterior (=depan) : lebih dekat ke depan. Contoh: Lambung terletak anterior terhadap limpa. Posterior (=belakang) : lebih dekat ke belakang. Contoh: Jatung terletak posterior terhadap tulang rusuk. Superfisial : lebih dekat ke / di permukaan. Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya. Profunda : lebih jauh dari permukaan. Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot lengan bawah. Medial (=dalam) : lebih dekat ke bidang median. Contoh: Jari manis terletak medial terhadap jari jempol. Lateral (=luar) : menjauhi bidang median. Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata. Proksimal (=atas) : lebih dekat dengan batang tubuh / pangkal. Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan (Sitekno, 2010).
Menurut Pagarra (2009), istilah yang berkenaan dengan penampang atau bidang, yaitu:
a.   Bidang median yaitu bidang membujur dari depan ke belakang yang membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan secara seimbang.
b.   Bidang sagital / para sagital yaitu bidang membujur yang sejajar bidang median.
c.   Bidang coronal / frontal yaitu bidang membujur dari samping kiri ke kanan yang membagi tubuh menjadi belahan depan dan belakang secara seimbang dan tegak lurus dengan bidang median.
d.  Bidang transversal / horizontal yaitu bidang meintang yang membagi belahan atas dan bawah. Belahan ini tegak lurus dengan bidang median dan coronal.
e.   Bidang longitudinal yaitu bidang yang mengikuti dimensi terpanjang dari organ dan tegak lurus terhadap bidang transversal.
f.    Bidang oblique (serong) yaitu bidang yang membuat sudut lebih kecil atau lebih besar dengan bidang transversal
Potongan tubuh dan bagian-bagiannya digunakan untuk menggambarkan tubuh atau organ yang terbagi menjadi dua bagian. Potongan sagital membagi tubuh atau organ secara vertical menjadi bagian kiri dan kanan. Jika bagian kiri dann kanan sama, maka potongan itu disebut potongan midsagital; jika tidak, potongan tersebut disebut potongan parasagital,, potongan frontal (koronal) membagi tubuh atau organ secara vertical menjadi dua bagian tubuh yaitu bagian depan dan belakang, potongan horizontal (melintang) membagi tubuh secara horizontal menjadi bagian atas dan bawah (Pack, 2003).
Letak berbagai bagian tubuh dilukiskan dengan membuat perbandingan pada garis-garis dan bidang-bidang khayal misalnya bidang medial yang melalui sumbu tengah tubuh. Struktur yang letaknya lebih dekat pada bidang median tubuh daripada struktur lain dikatakan medial terhadap yang lain. Misalnya otot pangkal paha yang terletak di sebelah dalam paha adalah medial terhadap kelompok lainnya yang berada di sebelah luar yang disebut lateral. Karena itu sisi dalam paha disebut aspek medial dan sisi luar disebut aspek lateral (Pearce, 2009).
Menurut Bryna (2010), dalam mempelajari anatomi, kita menggunakan  istilah-istilah yang telah lazim dipakai dan disepakati bersama diseluruh dunia. Didalam ilmu anatomi, kita menentukan bahwa posisi anatomis tubuh adalah berdiri tegak, tungkai rapat dan kedua lengan disamping dengan telapak tangan menghadap kedepan. Terminologi untuk menunjukkan arah atau tempat :
1.                  Superior (cranial)                     : lebih kearah atas (kepala)
2.                  Inferior (caudal)                      : lebih kearah bawah (ekor)
3.                  Medial                                     : kearah garis tengah
4.                  Lateral                                     : menjauhi garis tengah
5.                  Ventral (anterior)                    : kearah perut (depan)
6.                  Dorsal                                      : kearah punggung (belakang)
7.                  Dextra                                     : kanan
8.                  Sinistra                                    : kiri
9.                  Proximal                                  : mendekati pangkal
10.              Distal                                       : mendekati ujung
11.              Superfisial                               : kearah permukaan
12.              Profundus                               : lebih kearah dalam
Macam-Macam Dan Jenis-Jenis Sistem Pada Tubuh Manusia :
1. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi berfungsi untuk memindahkan hasil metabolisme yang sudah tidak diperlukan ke luar tubuh sehingga sel-sel tubuh dapat menjaga keseimbangannya terhadap lingkungan. Terdiri atas ginjal, paru-paru (karbon dioksida), hati (racun) dan kulit (keringat).
2. Sistem Pernapasan / Sistem Pernafasan
Sistem pernapasan adalah sistem yang memiliki fungsi untuk mengambil oksigen, menyediakan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida ke luar tubuh. Terdiri dari hidung, faring, laring, trakea / trakhea, bronki dan paru-paru.
3. Sistem Pencernaan
Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. Terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, rektum, hati dan pankreas.
4. Sistem Peredaran / Transportasi
Sistem peredaran atau sistem transportasi adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menjaga tubuh dari penyakit, menyebar sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh serta mengangkut zat-zat sisa ke luar tubuh. Terdiri atas jantung, pembuluh arteri, pembuluh vena, pembuluh kapiler, pembuluh getah bening (limfatik) dan kelenjar limfe.
5. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya.
6. Sistem Otot
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fugnsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka.
7. Sistem Syaraf/ Sistem Saraf
Sistem saraf adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menerima dan merespon rangsangan. Terdiri dari otak, saraf tulang belakang, simpul-simpul syaraf dan serabut syaraf.
8. Sistem Endoktrin
Sistem endoktrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu.
9. Sistem Rangka
Sistem adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah.
Macam macam sistem pada tubuh tikus :
1.       Sistem Pencenaan
Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan atau kelenjar-kelenjar yang berhubungan, fungsinya untuk :

 a). Ingesti dan Digesti makanan.
 b). Absorbsi sari makanan.
 c). Eliminasi sisa makanan.

 Langkah-langkah pproses pencernaan makanan :

 1). Pencernaan di mulut dan di rongga mulut,makanan di giling menjadi kecil-kecil oleh  gigi dan di basahi oleh saliva.
 2). Disalurkan melalui foring dan asophogus.
 3). Pencernaan di lambung dan di usus halus. Dalam usus halus diubah menjadi asm-asam amino, monosakarida, gliserida, dan unsur-unsur dasar yang lain.
4). Absorsi air dlam usus besar akibatnya, isi yang tidak dicerna menjadi setengah padat (feses).
5). Feces dikeluarkan dari dalam tubuh melalui kloaka (bila ada)  kemudian ke anus. (Iqbal , 2007)



2.       Sistem Eksresi
 Sistem ekskresi mamalia hampir sam dengan manusia, tetapi sedikit berbeda yang di sebabkan oleh liingkun tempat tinggalnya. Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di lindungi oleh struktur selangka dan di selaputi karung di dinding dikenal sebagai pelura. Bernafas kebanyakan dilakukan olh diagfragama paru-paru berada mengembang. Sangkar selangka juga boleh menguncup sedikit ini menyebabkan udara tertarik ke dalam keluar paru-paru melalui frakhea dan broknial tubes yang bercabang dan mempunyai alveolus di ujung yaitu karung kecil di kapilari yang penuhi darah. disini oksigen meresap banyak masuk kedalam darah, dimana akan di angkut oleh hemoglobin. (Ka ,462, 2008).

3.      Sistem Reproduksi
Tahap pembentukan spematozoa di bagi atas 3 tahap yaitu :

1. Spermatogenesis.
Meupakan tahap spermatogenea yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosot primer. Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti sel nya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit skunder.

2. Tahapan meiosis
Spermatosid primer, menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis 1, yang kemudian diikuti dengan meiosis 2.

3. Tahapan spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang memiliki 4 fase yaitu fase golgi, fase tulup, fase akrosom, dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa masuk. (Iqbal, 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar